Pages

Search This Blog

Tuesday, August 9, 2011

Semua Presiden Indonesia Kaya

Kalau diteliti dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya ternyata 6 orang Presiden kita,Presiden RI semuanya “kaya”. Apa buktinya? Mari kita lihat satu-satu demi satu.

Sukarno”kaya” dengan istri dan gelar DR.

Dialah satu-satunya Presiden Indonesia yang paling “kaya” dengan banyak istri yang dinikahinya. Dan kalau waktu itu sudah ada MURI(Musium Rekor Dunia Indonesia)  sudah pasti Bung Karno akan masuk rekor MURI sebagai Presiden Indonesia yang paling banyak mempunya istri atau paling”kaya” dengan istri. Anda bisa bisa hitung satu demi satu istri Bung Karno: Utari, Inggit Gunarsih, Fatmawati, Haryati, Hartini, Ratna Sari Dewi,Yurike Sanger, Kartini Manoppo dan Heldy Jaffar.

Dari 9 orang istri itu tidak sekaligus dikumpulkan jadi  satu tempat, seperti dalam sistem kerajaan. Tapi masing-masing punya temapat dan sejarahnya sendiri-sendiri, itupun tidak sekaligus Bung Karno menikahi 9 orang, tapi ada yang dinikahi selagi masih kuliah, sebelum menjadi Presiden, ada yang diceraikan dan ada yang tetap menjadi istri Bung Karno sampai wapatnya. Dan uniknya istri-istri Bung Karno menyebar di seluruh wilayah Indonesia, paling tidak terwakili dari aspek pulau, suku dan negara. Ada Sunda, Jawa, Bengkulu sampai ke Jepang!

Oya, Bung Karno juga Presiden yang kaya dengan gelar DR honoris causa dari 26 Universitas di luar negeri! Suatu prestasi yang tak akan pernah diangkat di Jaman Orde Baru! Di jaman Orde Baru, jangankan gelar DRnya Sukarno, memasang fotonya Bung Karno bisa menimbulkan masalah, apa lagi kalau fotonya di arak pada saat pemilu, dilarang! Begitu takutnya Suharto pada Bung Karno, padahal Bung Karno saat itu sudah tiada. Bahkan saat Bung Karno meninggalpun kuburannya tak boleh dekat-dekat dengan Jakarta sebagai pusat pemerintahan!

Suharto “kaya” dengan KKN.

Kalau di katakan Suharto Presiden paling kaya harta, saya tak punya data dan itu di bantah oleh Suharto sendiri ketika majalan asing menulis kekayaannya yang sedemikian banyaknya sampai nulis nolnyapun terlalu banyak. Ya sudah kita lewati itu. Kita ambil saja yang “kaya” dengan KKN, nah kalau yang ini masih bisa dibuktikan dengan dijatuhkannya Suharto dari singgasana kekuasaannya. Karena mundurnya Suharto tak lain karena tuduhan KKN yang bertubi-tubi dan kakayaannya yang tersebar di antara 6 orang anaknya serta orang-orang yang ada disekitarnya. Suhartonya sendiri mengaku tak punya sepeserpun dana simpanan ada di luar negeri, anda percaya?

Kalau Bung Karno “kaya” istri, kalau Suharto”miskin” istri, Suharto yang saya tahu hanya punya istri satu, walaupun di jaman menjelang kejatuhannya ada isu, bahwa Suharto punya yang”lain” benar atau tidak, ya namanya isu, sukar dicari kebenarannya, ya untuk amannya, kita sebut saja Suharto”miskin” istri, tapi”kaya” KKN! Tapi lagi-lagi sejarah hukum kita mencatatnya”abu-abu”, karena sampai wapatnya Suharto tak ada vonis hukum yang dikenakan padanya, walupun tuduhan KKN berhasil “menjatuhkannya”.

Habibie ” kaya” jabatan dan cinta.

Boleh di bilang Habibie adalah”anak emasnya” Suharto, Habibielah satu-satunya menteri di jaman Orde baru yang menduduki jabatan dalam pas yang sama,  Menristek,  4 Periode berturut-turut dari 1978-1998 dan pernah menjadi Kepala dari sekian puluh BUMN! Kekayaan Habibie tak akan habis-habisnya di gali, karena Habibie kaya ilmu dan tentu saja yang namanya ilmu tak akan pernah habis di bagi-bagi, karena ilmu semakin dibagi kepada orang lain, bukannya berkurang, bahkan semakin bertambah. Beda dengan harta, semakin dibagikan kepada orang semakin habis.

Habibie juga kaya dengan jiwa demokrasinya, mungkin karena lama di Jerman. Dan dialah Presiden yang karena kecerdasannya menjadi idola bagi generasi muda saat itu, kalau sudah bicara teknologi di jaman Orba, maka orang tak akan lupa dengan Habibie, itulah kekayaan Habibie yang sesungguhnya. Dan Habibie juga kaya dengan rasa cinta pada sang istri, dan rasa cinta itu terlihat nyata di saat-saat ditinggal untuk selamanya oleh sang istri. Dan kalau mau ditulis kisah cinta Habibie bisa menarik dan menginspirasi generasi selanjutnya.

Gus Dur”kaya” dengan humor.

Dialah satu-satunya Presiden yang paling dekat dengan rakyat, hampir tak ada jarak sedikitpun dengan rakyat dan kalau dalam suatu negara tak ada protokolernya, bisa-bisa istana negara atau istana merdeka “jebol” dengan datangnya berbagai kalangan rakyat, dari mulai yang bersepatu sampai yang bersandal jepit akan diterimanya, dari yang berjas dan berdasi sampai yang pakai sarungan. Dan kata Gus Dur yang tak akan dilupakan oleh bangsa Indonesia dalam sejarah modernya adalah” segitu aja kok repot!”

Dan selera humor yang tinggi, sehingga kalau kita melihat Gus Dur dalam foto-fotnya kebanyak dalam kedaan tertawa terkekeh-kekeh dan anekdot yang keluar dari mulut Gus Dur “segudang” banyaknya. Dan Gus Dur dengan rileknya bisa mentertawakan dirinya sendiri sebagai Kiayi yang sangat dihormati dikalangan NU, coba lihat di bawah ini.

Kuli dan Kyai

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”

“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai. ( dikutif dari www.gusdur.net)

Megawati”kaya” dengan diam.

Kalau ada kontes atau pemilihan Presiden sedunia yang paling diam atau jarang buka mulut, mungkin, Megawati akan menduduki  tempat pertama atau juara pertama, karena dialah Presiden yang jarang sekali bicara yang mestinya saat itu dia harus bicara! Apa yang dilakukannya pada seharusnya dia bicara? Ya diam itu! Bisa anda bayangkan betapa repotnya punya presiden yang lebih banyak diamnya, kalau diamnya ada prestasi yang membanggakan rakyat, tak apa-apa, tapi anda bisa lihat?

Yang repotnya lagi adalah saat dua kali kalah pemilu, tapi tetap tak mau mengakui kekalahannya, dan kata-kata yang selalu dilang adalah”kekurangan suara” Dan yang repotnya lagi adalah kekalahan yang dua kali itu membuatnya merasa “dikhianati” oleh bawahannya saat itu, SBY. Maka yang muncul dipermukaan adalah dendam! Ya tak tanggung-tanggung, kalau dalam Islam boleh marah pada seseorang dibatasi maksimal 3 hari, bagi Megawati tak cukup itu, yang terlihat kemana-mana kalau bertemu, sukur tak bertemu dengan SBY, maka yang terlihat adalah bukan seorang negarawan, tapi seorang wanita yang penuh dengan dendam! Baru terlihat agak cair pada 1 Juni 2011 dalam peringatan hari kelahiran Pancasila, sukur-sukur sih sudah selesai dendamnya dengan SBY, sehingga rakyat Indonesia bahagia melihat para pemimpinya mudah memaafkan kesalahan orang lain!

SBY”kaya” citra.

Kalau kata istila sekarang SBY itu “Jaim” jaga image,  ya jaga citra, sebenarnya menjaga citra atau menjaga image itu sah-sah saja, tapi karena masalahnya menyangkut politik, menjaga citra yang semula positif dalam arti menjaga penampilan, tindakan atau kelakuan, omongan dan sebagainya agar tidak buruk, malah dipelesetkan menjadi menjaga kekuasaan, ya agar tetap berkuasa! Bolehkah jaim? Boleh, mengapa tidak, siapa melarang orang mejaga kepribadian, kelakuan, penampilan dan sebagainya? Tak ada.

Tapi kalau jaim justru melindungi orang-orang yang terkena kasus KKN, persolannya menjadi lain, bahkan bisa menimbulkan  fitnah! Dan itu akan berlangsung selama berkuasa, tapi saat tak berkuasa akan dihantam dan dibongkar habis. Saat sekarangpun, saat menjelang 2014  sudah mulai “dibongkar” pelan-pelan citra tersebut melalui partai yang dibina SBY.  Makanya sampai-sampai Emha Ainun Nadjib dalam sebuah karyanya memberikan judul” Presiden Balkadaba” sebuah permainan kata yang cantik! Coba saja anda kutak kutik kata” Presiden Balkadaba” tanpa mengurangi atau menambah satu hurupun kata”Balkadaba”, maka anda akan menemukan apa yang dimaksud oleh Emha Ainun Nadjib.